VIERA: KEKURANGAN YANG MENJADI KELEBIHAN





Viera. Siapa yang nggak kenal band ini? Band yang isinya empat orang brondong dan imut-imut, dengan personil tiga laki-laki dan satu orang perempuan. Sekarang band ini lagi ngetop karena begitu digemari oleh anak-anak muda, terutama anak-anak umuran sekolah atau baru lulus SLTA.

Kalau disimak sepintas musiknya, mungkin tidak ada yang istimewa dari band ini. Aransemennya begitu empuk terdengar, tidak terlalu menonjolkan skill yang “wah”, dan yang menjadi perhatian, karakter vokalnya yang “pas-pasan” sampai-sampai terdengar nggak bertenaga. Tapi disitulah kekuatan Viera. Kekuatan itulah yang menjadi diferensiasi bagi band tersebut.

Awalnya saya tidak begitu suka dengan Viera. Alasannya ya, karena yang saya sebutkan tadi. Musiknya terlalu ringan dan vokalnya pas-pasan. Tapi hal itu lebih baik bagi saya ketimbang mesti mendengarkan band-band dengan musik yang 11-12 dengan ST12, Samson, ataupun Ungu, yang menjadi acuan industri musik saat ini. Saya sendiri sudah sangat jenuh dengan kisah cinta dewasa ala band-band jaman sekarang dengan lirik yang diulang-ulang (bahkan ada band yang mengulang satu kata tiga kali berturut-turut dalam satu baris lirik), cengkok suara yang terkesan maksa-sama, dan karakter musik yang sulit untuk dibedakan.

“Lebih baik berbeda daripada lebih baik”. Mungkin itulah Viera. Secara musikalitas Viera tidak lebih baik dari band lainnya. Tapi Viera lebih baik dari band yang lain karena mereka berbeda. Diantara band-band dengan vokalis cewek yang gayanya nge-rock, Viera malah tampil dengan vokal yang “seadanya”, nyaris tanpa power. Diantara banyak band yang memainkan warna musik melayu, Viera malah tampil dengan musik pop yang cenderung mirip dengan musik era 90-an. Bukan itu saja yang menarik buat saya. Dalam setiap penampilannya, Widi, sang vokalis, selalu tampil fashionable. Gaya berpakainnya asik dan anggun tanpa terkesan men-seksi-kan diri.

Meskipun ada banyak poin yang membuat Viera berbeda dengan band-band industri Indonesia jaman sekarang, tak lantas membuat saya nge-fans berat layaknya fans-fans mereka yang notabene adalah ABG. Saya senang mendengar lagu-lagunya ketika diputar di radio atau video klip di televisi. Tapi saya kurang suka dengan penamplan live-nya karena vokalnya terdengar kurang bertenaga sehingga lagu yang bagus di versi rekaman terdengar jauh beda di versi live. Memang jarang ada band yang bisa memainkan versi live sesempurna versi rekaman.

Kekurangan bukan berarti kekurangan. Tak selamanya kekurangan menjadi poin minus. Selama kekurangan itu bisa dikemas dengan cara yang menarik, kekurangan akan tidak terasa. Dan yang lebih penting, kadang kekurangan menjadi pembeda sehingga memperkuat karakter yang dimilikinya. Itulah Viera. Punya diferensiasi yang kuat justru karena “kekurangannya”. Membuatnya berbeda sehingga mereka mudah diidentifikasikan. Tampil beda sehingga mereka nggak terkesan ngikutin. Sekali lagi, “lebih baik berbeda daripada lebih baik”, karena yang lebih baik belum tentu mudah dibedakan v^.^

20 Juli 2010

Komentar