MEMILIKI DUNIA LAIN

Sepekan lebih menjelang Paskah saya cukup sibuk dari pagi hingga malam, saking sibuknya sampai-sampai saya kekurangan jam tidur. Imbasnya, Jumat lalu dimana umat Kristiani merayakan Jumat Agung saya tidur seharian.

Merasa "kehilangan" hari karena nyaris tidak produktif, untungnya Sabtu ini ada pertemuan dengan kawan-kawa dari Kombek (Komunitas Komik Bekasi) di Kedutaan Besar Bekasi (Fit & Food) di bilangan Jatikramat guna membahas acara Komikonko Vol. 3 sekaligus penerbitan Bekazine Vol. 2 yang akan diluncurkan dalam momen Kosasih Day. Saya, Khalid, Zelva dan Aruga (pengurus Bekazine) akhirnya bubar lewat jam 9 malam.

Setelah itu saya tidak langsung pulang, tapi meluncur ke La Cookies & Co. di Pekayon, memenuhi ajakan seorang kawan yang juga menjadi kontributor di Bekazine Vol. 2 untuk nongkrong sekaligus menikmati alunan musik blues dalam Bekasi Blues Jam. Agak pusing sebenarnya. Bukan karena musik yang dimainkan, melainkan asap rokok yang memenuhi ruangan yang luasnya tak seberapa.

Kurang dari sejam acara selesai, aku dan Isna pulang ke rumah masing-masing. Berhubung masih lapar, mampir dulu lah ke warteg kemudian langsung pulang dan menyempatkan diri menulis di sini.

Sekilas tak ada yang istimewa dengan apa yang saya lalui seharian ini. Bertemu orang-orang yang sudah dikenal, membahas dan menikmati sesuatu yang memang menjadi keseharian kami dan semua itu tanpa wowo-woro maupun perencanaan panjang. Mengalir begitu saja, bahkan untuk penerbitan sebuah zine. Namun di perjalanan, saya memetik satu hal; betapa saya harus bersyukur memiliki "dunia lain" di luar pekerjaan.

Bagaimana tidak? 5 hari kerja dalam satu minggu, kadang saya harus melebihkan jam kerja karena hal-hal yang sifatnya mendadak dan urgent, belum lagi akhir pekan yang sering dipakai untuk urusan pekerjaan seperti pemantasan. Padatnya pekerjaan acap kali membuat jenuh dan mati gaya.

Saya sepenuhnya menyadari, memiliki bakat dan minat di bidang kreasi, mudah bosan dan tidak menutup diri terhadap banyak hal. Rutinitas dengan mudah mematikan kreativitas, dan "keluar kandang" adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan. Di satu sisi saya merasa harus meng-upgrade baik dalam hal kesukaan maupun pergaulan. Dan saya menyukuri karena masih diberi kesempatan mengerjakan itu semua; bekerja penuh waktu, menjalankan hobi bahkan membantu proyek di luar pekerjaan. Bersyukur bukan hanya masih punya kesempatan, tapi juga kepercayaan. Di luar sana pastilah banyak orang yang bisa mengerjakan apa yang saya kerjakan, namun saya tetap terpilih mengerjakannya. Tapi yang terpenting dari itu semua, saya masih punya "dunia lain" dimana suatu saat saya harus pergi, saya tidak bingung mau cari dunia macam apa :)
Fit & Food

La Cookies & Co.

Bekasi, 27 Maret 2016




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer