Aku Nggak Bisa

Tinggal kami berdua di ruangan ini; komputer masih hidup, kertas berserakan, pijar lampu menyala begitu terang. Kuperhatikan ia masih berusaha mengirim e-mail di tengah koneksi internet yang super lambat. Kuhampiri ia dan duduk perlahan di sampingnya.
Serius sekali bahkan keberadaanku di sebelahnya tak digubris.
“Hey” sapaku. Dan balasnya hanya, “Hmm…”. Berkali-kali kupanggil paling-paling cuma bilang, “Apa…”
Kudekatkan kepalaku ke wajahnya, ia tak bergeming. Ketika kucoba hampiri bibirnya, ia…”Ssst… Jangan. Plis, jangan.”
Hening. Tak ada suara. Koneksi internet masih lambat dan suasana ruangan semakin dingin.
“Maaf aku nggak bisa.  Kita nggak bisa kaya 'gini” Ujarnya dengan tatapan nanar ke arahku.

Komentar

Postingan Populer