Menunggu yang Tak Pasti
Apa kamu pernah menunggu? Menunggu datangnya benda favoritmu yang sudah jauh hari dipesan, menunggu kedatangan seorang tamu, menunggu hari H janjian dengan temanmu, atau, menunggu jawaban?
Tak
ada yang sebenarnya suka menunggu, karena menunggu dapat mengalihkan
pikiran kita sepanjang hari. Apalagi, menunggu sesuatu yang tak
pasti. Menungu jawaban yang masih tergantung. Berapa lama perhatianmu
teralihkan? Sehari? Dua hari? Tiga minggu? Dua bulan? Ah, menunggu
beberapa jam saja sudah mengacaukan konsentrasi.
Apa
yang kau tunggu? Biarlah itu berlalu. Usah kau gapai dengan
terburu-buru. Ada kalanya entah penantian yang meresahkan menjadi
biasa dan tak lagi menggundah di dalam benak. Ada saatnya “sang
Penantian” tak lagi kau tunggu.
Menunggu.
Setidaknya, kau menyimpan rasa percaya atas sesuatu yang kau tunggu.
Kau yakin ia akan memenuhi nantianmu, dan kau yakin ia tak'kan
menyiakan kepercayaanmu, karena itu kau menunggunya.
Tak
peduli berapa besar guncangan di dasar ketenanganmu saat menunggu,
tak peduli berapa banyak helaan nafas terhembus ketika berkali-kali
menoleh ke angka waktu, ke layar berhuruf, gelombang terangkai oleh
kata. Kau akan tetap menunggu, karena ia yang kau tunggu pasti memang
layak ditunggu. Kau tiada rela menanti kalau ia memang tak berharga
untuk dinanti.
Tunggulah.
Ia akan datang pada saatnya. Ya, pada saatnya!
Tunggu
saja, kau pasti melihatnya (lagi).
Kalau
kau tak mau menunggu, maka kau tak layak dihampirinya.
Ya,
tunggu sajalah. Walau lelah. Asalkan kau tak membuang waktumu.
Terjebak Dalam Waktu (Amet) |
04:55
11-Januari-2012
saya tak suka menunggu :(
BalasHapus