MENGAPA SAYA MENULIS

Menulis. Kegiatan yang menyenangkan bagi beberapa orang dan tidak menyenangkan bagi sebagian lainnya. Ada keasikan tersendiri yang saya dapatkan ketika menulis, salah satunya saya bebas mengunkapkan pendapat tanpa ada yang mendengar (kecuali kalau ada ayng bisa mendengar huruf-huruf itu berteriak). Sejak remaja, tepatnya ketika SMA saya sudah terbiasa menulis diary. Layaknya remaja pada umumnya, dimana kepribadiannya masih labil dan masih dalam proses pencarian jari diri, saya juga memiliki banyak unek-unek dan aspirasi yang kadang tidak bisa dimengerti dan dipenuhi oleh orang dewasa serta gejolak yang sangat membara. Sayangnya saat itu saya tidak punya cukup keberanian untuk menungkapkan segala isi hati. Sementara kepala mau pecah karena banyak yang ingin disampaikan, sedangkan lidah ini terasa kelu untuk berujar. Menulislah salah satu cara terampuh untuk menanggulangi itu semua.

Kebiasaan menulis itu terbawa hingga sekarang dan sedikit-sedikit terselip keinginan untuk menjadi seorang penulis perofesional yang tidak hanya menulis untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Walau saya suka menulis, bukan berarti menulis menajdi hal yang cukup mudah untuk dimulai. Kadang-kadang saya jadi moody, bingung mau nulis apa dan sudah memiliki ekspektasi berlebih mengenai tanggapan orang yang membaca tulisan saya. Perlahan saya mencoba untuk selalu menciptakan mood dalam menulis dan mencoba menulis yang bisa dibaca oleh orang lain.

Sampai saat ini, ketika ada waktu luang saya luangkan waktu untuk menulis dan biasanya tulisan itu saya publish di blog yang saya miliki (facebook, multiply dan blogspot). Tema tulisannya beragam, mulai dari musik, komik, pemasaran dan periklanan, hingga seni dan budaya, kecuali politik karena saya tidak tertarik dengan makhluk yang satu ini. Tulisannya pun masih bersifat personal,dalam artian menulis untuk mengungkapkan pemikiran pribadi yang tidak disertakan bukti-bukti otentik dari berbagai pihak terpercaya serta meneyrtakan sumber-sumber sejarah. Tapi sejauh saya ingat sumber referensi yang saya gunakan, akan saya cantumkan.

Secara garis besar, saya menulis untuk dua kepentingan. Pertama tulisan yang saya tulis memang untuk dibaca orang lain, kedua tulisan yang saya tulis hanya sebagai media ekspresi. Untuk tulisan yang diperuntukan bagi orang-orang, saya menentukan terlebih dulu apa ide dan pemikiran yang ingin saya sampaikan. Kemudian saya pilih penggunaan bahasa yang familiar dengan sasaran pembaca serta menyesuaikan gaya bahasa yang akan saya gunakan. Sedangkan untuk menulis sebagai media ekspresi, saya tidak perlu terlalu memikirkan tata bahasa karena saya tidak dengan sengaja menyasar segmen tertentu. Meski begitu saya selalu berusaha menulis dengan bahasa yang sopan dan tidak SARA serta mengandung makna yang pornoaksi. (bersambung)

posted on 26 April 2010

Komentar

Postingan Populer